Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, telah mengundang negara-negara anggota ASEAN untuk menjadi saksi dalam proses pembersihan ranjau di perbatasan Thailand-Kamboja. Tujuan utama dari ajakan ini adalah untuk mencegah tuduhan dari Kamboja serta menghindari peningkatan ketegangan.
Siripong Angkasakulkiat, yang menjabat sebagai juru bicara pemerintah Thailand, mengungkapkan bahwa hadirnya negara-negara ASEAN dapat menjadi kunci untuk mengamankan transparansi dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut “Kami telah membersihkan lima area sejauh ini, dan kami akan melanjutkan dengan delapan area lainnya,”
. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan jaminan bahwa proses pembersihan ini berlangsung dengan damai.
Langkah ini diambil menyusul insiden yang terjadi pada 10 November di mana empat tentara Thailand terluka akibat menginjak ranjau. Insiden ini memicu Thailand untuk menangguhkan sementara perjanjian damai dengan Kamboja, namun Thailand tetap berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ranjau ini secepat mungkin.






