Persatuan Emirat Arab Siap Perkuat Investasi di Danantara

Duta Besar Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk Republik Indonesia, Abdulla Salem Al-Dhaheri, menyatakan bahwa PEA berencana untuk meningkatkan investasi di sektor-sektor prioritas yang dikelola oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia. Langkah ini sejalan dengan visi PEA untuk memperdalam hubungan ekonomi dengan Indonesia.

“Kami bersemangat dan amat berminat, dan kami telah menyampaikan ketertarikan untuk berinvestasi bersama Danantara,” kata Al-Dhaheri saat ditemui usai acara penutupan 2025 Human Fraternity Fellowship di Kediaman Duta Besar UAE di Jakarta, Jumat (15/8/2025) malam.

Al-Dhaheri menuturkan bahwa pembicaraan dengan mitra dari Danantara telah dilaksanakan untuk menjelajahi potensi investasi. Meskipun diskusi masih berada dalam tahap awal dan belum menghasilkan keputusan konkret, PEA menunjukkan komitmen awal untuk mendukung sektor-sektor utama di Indonesia.

PEA berkomitmen untuk berinvestasi di sektor-sektor prioritas seperti infrastruktur, pelabuhan, dan kesehatan di Indonesia. Selain itu, PEA juga menargetkan investasi dalam hilirisasi komoditas, termasuk nikel oksida untuk produksi aluminium serta alumina hijau.

“Kami masih dalam tahap diskusi, belum ada hasil konkret, tapi kami harap pembicaraan dapat terus berlanjut hingga tercapai keluaran yang konkret,” kata Al-Dhaheri.

Di sisi lain, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyatakan bahwa PEA siap menanamkan modal sebesar US$ 10 miliar ke Danantara dalam kerangka kerja sama pengembangan energi terbarukan.

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan bahwa diperlukan kombinasi investasi asing dan domestik senilai Rp 13.032,8 triliun dalam rentang 2025–2029 untuk mencapai target investasi yang diharapkan. Rosan optimis bahwa Danantara dapat merealisasikan target investasi sebesar Rp 2.175,26 triliun pada 2026.

“Danantara ini menimbulkan keyakinan atau confidence (kepercayaan diri) dari para investor, terutama investor luar negeri saat mereka berinvestasi di Indonesia,” kata Rosan.

Rosan menambahkan bahwa Danantara, sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, akan membantu investor asing dalam mengidentifikasi proyek-proyek di Indonesia yang memiliki potensi keuntungan tinggi. (Ant/N-7)

  • Related Posts

    Bioversary 2025: Ajang Penyatuan dan Kebanggaan Departemen Biologi IPB

    Bioversary 2025 berlangsung meriah di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, pada Sabtu, 15 November 2025, menyatukan sivitas akademika Departemen Biologi, FMIPA IPB. Diselenggarakan oleh Himabio IPB, acara tahunan ini sekaligus menjadi…

    Pengetatan Syarat Visa AS dengan Fokus pada Kesehatan

    Dalam kebijakan barunya, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan bahwa penyakit seperti kardiovaskular, obesitas, diabetes, dan kanker akan dipertimbangkan sebagai alasan untuk menolak visa. Kebijakan ini menambah ketat proses…