Pencurian Besar di Louvre Memicu Penyelidikan Intensif

Empat pencuri menjadi buronan polisi Prancis setelah berhasil membobol Museum Louvre di Paris, mencuri delapan set perhiasan berharga yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Di antara barang-barang yang hilang, termasuk kalung yang diberikan oleh Napoleon kepada istrinya, yang menambah kehebohan insiden ini. Pembobolan ini menargetkan salah satu ruangan prestisius di museum ternama tersebut “Mereka mencuri perhiasan yang memiliki nilai warisan sejati, nilai warisan yang tak ternilai,”.

Setelah pembobolan yang terjadi pada hari Minggu, 19 Oktober 2025, museum ditutup sementara. Para pencuri menargetkan dua kotak kaca di galeri Apollon, tempat permata mahkota Prancis dipamerkan. Salah satu mahkota dari abad XIX yang dikenakan oleh Permaisuri Eugénie ditemukan dalam kondisi rusak di dekat museum [[QUOTE_1]].

Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, menyatakan bahwa pencurian ini adalah hasil kerja kelompok yang sangat terorganisir. Para pencuri menggunakan alat berat untuk mengakses museum dan mengambil perhiasan yang berharga tersebut. Proses penyelidikan masih berlangsung dengan memeriksa rekaman CCTV untuk mengidentifikasi para pelaku dan memahami lebih lanjut tentang jaringan kriminal mereka “Mereka mencuri perhiasan yang memiliki nilai warisan sejati, nilai warisan yang tak ternilai,”.

  • Related Posts

    Penembakan di Sydney: Ayah dan Anak Ditangkap

    Pihak berwenang New South Wales (NSW) telah mengidentifikasi ayah dan anak sebagai pelaku penembakan yang terjadi di Pantai Bondi, Sydney. Kasus ini memicu kekhawatiran publik terkait keamanan di tempat-tempat umum.…

    Krisis Bantuan Gaza Memburuk, Israel Dituduh Tak Patuh

    Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa Israel hanya mengizinkan sekitar sepertiga dari truk bantuan yang disepakati untuk memasuki Gaza, yaitu 200 truk per hari dari total 600 truk dalam perjanjian…